AnalisisUnsur Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka 1) Tema Dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka ini bertema tentang kasih tak sampai. Sangat kental dengan budaya Minang yang sangat patuh akan peraturan adat. Adapula penggalan ceritanya:
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menganalisis dua buah novel. Adapun judul dari novel-novel tersebut yaitu “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” karya HAMKA dan “Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Tohari. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta saran yang bermanfaat demi tersusunnya tugas ini dengan baik. Cianjur, Januari 2014 Penulis ANALISIS NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJK Identitas Novel Judul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Pengarang Haji Abdul Malik Karim Amrullah HAMKA Penerbit Bulan Bintang Tahun Terbit 1990 Cetakan Ke- 20 dua puluh Tebal 224 halaman Ringkasan Cerita Roman ini menceritakan tentang kisah cinta yang tidak sampai karena terhalang oleh adat yang sangat kuat. Zainudin adalah seorang pemuda dari perkawinan campuran Minangkabau dan Makasar, ayahnya Zainudin yang berdarah Minangkabau mengalami masa pembuangan ke Makasar dan kawin dengan Ibu Zainudin yang berdarah asli Makasar, mempunyai seorang kekasih asal Batipun bernama Hayati, namun hubungan mereka harus berakhir karena adat, karena berdasarkan sebuah rapat, ibu Zainudin tidak dianggap sebagai manusia penuh. Akhirnya Hayati menikah dengan seorang pemuda bangsawan asli Minangkabau bernama Azis. Mendengar pernikahan itu Zainudin jatuh sakit, akan tetapi berkat dorongan semangat dari Muluk sahabatnya yang paling setia, kondisi Zainudin berangsur-angsur membaik dan pada akhirnya Zainudin menjadi seorang pengarang yang sangat terkenal dan tinggal di Surabaya. Di Surabaya inilah Zainudin bertemu dengan Hayati yang diantar oleh suaminya sendiri Azis, untuk dititipkan kepadanya, kemudian Azis mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Rasa cinta Zainudin pada Hayati sebenarnya masih membara, akan tetapi mengingat Hayati itu sudah bersuami, cinta yang masih menyala itu berusaha untuk dipadamkan, kemudian Hayati dibiayai untuk pulang ke Batipun. Tetapi nasib malang menimpa Hayati, dalam perjalanan pulang ke Batipun itu, kapal Van Der Wijck yang ditumpanginya tenggelam. Hayati meninggal dunia di rumah sakit di Cirebon. Di saat-saat akhir hayatnya, Hayati masih sempat mendengar dan melihat bahwa sebenarnya Zainudin masih sangat mencintainya, namun semua itu sudah terlambat. Tidak berselang lama, Zainudin menyusul Hayati ke alam baka, dan jenazah Zainudin dimakamkan persis di samping makan mantan kekasihnya, Hayati. Analisis Unsur Dalam Interinsik Tema Utama Kasih Tak Sampai Tema Bawaan Cinta Yang Tak di Restui Tokoh Utama a. Zainuddin Hayati Khadijah Aziz Tokoh Pembantu a. Mak Base Orang Tua Angkat Zainuddin MulukSahabat Zainddin Daeng Masiga Mak Tengah Limah Mamak dari Hayati Karakter Zainuddin Tokoh Protagonis Seorang pemuda yang baik hati, alim, sederhana, memiliki ambisi dan cita-cita yang tinggi, pemuda yang setia, sering putus asa, hidupnya penuh kesengsaraan oleh cinta, tetapi memiliki percaya diri yang tinggi, mudah rapuh, orang yang keras kepala. Bukti“Zainuddin seorang yang terdidik lemah lembut, didikan ahli seni, ahli sya’ir, yang lebih suka mengalah untuk kepentingan orang lain”. 1986 27 HayatiTokoh Protagonis Perempuan yang baik, lembut, ramah dan penurut adat. Perempuan yang pendiam, sederhana, dan memiliki kesetiaan. Perempuan yang menghormati ninik mamaknya, penyayang, memiliki belas kasihan, orang yang tulus, sabar dan terkesan mudah dipengaruhi. Aziz Tokoh Antagonis Seorang laki-laki yang pemboros, suka berfoya-foya, tidak setia, tidak memiliki tujuan hidup, orang kaya dan berpendidikan, orang yang tidak beriman, tidak bertanggung jawab dan dalam hidup hanya bersenang-senang senang menganiaya istrinya dan putus asa. Bukti “…..ketika akan meninggalakan rumah itu masih sempat juga Aziz menikamkan kata-kata yang tajam ke sudut hati Hayati…..sial”. 1811986 Khadijah Perempuan yang berpendidikan, berwatak keras, senang mempengaruhi orang lain, orang kaya, penyayang teman, merupakan orang kota, memiliki keinginan yang kuat. Latar Tempat Mengkasar tempat Zainuddin dilahirkan Dusun Batipuh tempat Hayati tinggal dan bertemu dengan Zainuddin pertama kali Padang Panjang Tempat Zainuddin pindah dari Batipuh untuk mendalami ilmu, tempat Khadijah tinggal, tempat adanya pacuan kuda dan Pasar Malam Jakarta/ Batavia Tempat Zainuddin dan temannya Muluk pertama kali pindah ke Jawa Surabaya Tempat Zainuddin tinggal dan menjadi penulis, tempat pindahan kerja Aziz dan Hayati Lamongan di rumah sakit, tempat terakhir kalinya Zainuddin dan Hayati berdialog sebelum meninggal Latara waktu Siang Malam Peristiwa Besar Muluk mengabarkan perkawinan Hayati dan Aziz, hingga membuat Zainuddin jatuh sakit. Makin lama sakitnya makin parah, bahkan Zainuddin sudah tidak punya semangat untuk hidup lagi. Datangnya dua pucuk surat dari Aziz yang meninggalkan hayati di rumah Zainuddin. Yang pertama surat cerai untuk hayati, dan surat kedua ditunjukan untuk Zainuddin yang berisi permintaan maaf dan permintaan agar zainuddin mau menerima hayati kembali “saya kembalikan hayati ketangan saudara , karena memeang saudaralah yang lebih berhak atas dirinya” hlm. 192. Pulangnya hayati ke kampung halamannya karena penolakan dari Zainuddin. Hayati pulang dengan menumpang kapal van der wijk. Tersiarnya kabar dari sebuah surat kabar yang terbit di Surabaya bahwa “kapal van der wijk tenggelam” Meninggalnya Hayati setelah memberikan pesan kepada Zainuddin. Sejak saat itu kesehatan Zainuddin menurun dan akhirnya dia pun meninggal. Zainuddin dimakamkan bersebelahan dengan makam Hayati. Gaya Bahasa dan Maknanya Gaya bahasa dalam novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck menggunkan bahasa melayu kental di padukan bahasa Minangkabau. Sering pula menggunakan bahasa pengandaian. Kalimat yang digunakan sangat kompleks karena menggunakan bahasa melayu yang baku. Seperti dalam penggalan cerita berikut ini “Lepaskan Mak, jangan bermenung juga,” bagaimana Mamak tidak akan bermenung, bagaimana hati mamak tidak akan berat………..” 1986 22 Analisis Unsur Luar Ektrinsik Pengarang Haji Abdul Malik Karim Amrullah HAMKA Lahir Tanggal 17 Februari 1908 di Molek, Sumatra Barat Pendidikan 1. Sekolah Dasar 1915 Diniyah School 1917 Thawalib 1918 Muhamadiyah dan sarekat islam Kegiatan 1. Guru Agama Dosen Universitas Islam Jakarta dan Universitas Muhamadiyah Ketua Cabang Muhamadiyah Padang Panjang Konsultan Muhamadiyah Ketua Majelis Pimpinan Muhamadiyah Ketua Umum MUI Karyanya 1. Di Bawah Lindungan Ka’bah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Gayabahasa roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk ini sangat memberi warna. Hal ini sangat terlihat adanya syair yang melukiskan keindahan, kelincahan, dan kekayaan bahasa pengarang dalam menuangkan idenya. Minangkabau, Padang Panjang, Jakarta, Lamongan, dan Surabaya. Resapi dan hayatilah. Novel ini akan mengharukan hati Anda. Teks tersebut
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck is one of Indonesian movie which made by Sunil Soraya, and this movie was adapted from a novel that has the same title, it is opus of famous man of letters named Buya Hamka . This movie describes the life of a handsome man that decline of Minangkabau-Bugis. He has social and internal conflicts that were very tremendous and surprised, because this movie told about conflict between three actors that was amazing. Generally this movie is very interesting, but in the other side the story in this movie is sadden too, because the man always feels internal pressure. Also, this movie gives description concern with heart firmness of a man in struggles for his love and life for a girl which he loves. Theunit of analysis in the form of quotations containing the educational message of the novel. Data analysis techniques used in this method is content analysis to test the validity of using formula Holsty. Bhara, Nur Nuri Sari Tilawatil (2018) PESAN PENDIDIKAN DALAM NOVEL ROMAN (Analisis Isi Pada Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck kehendak pada pihak lain yang menyebakan pihak itu menderita. Para penganut agama islam pun ternyata masih terkecoh atau lebih melihat sesuatu yang bersifat lahiriah. LANDASAN TEORI Psikolog Sastra adalah ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari sudut psikologi. Dasar konsep dari psikologi sastra adalah munculnya jalan buntu dalam memahami sebuah karya sastra, sedangkan pemahaman dari sisi lain di anggap belum bisa mewadahi tuntutan psikis, oleh karena itu muncullah psikologi sastra yang berfungsi sebagai jembatan interfretasi, penelitian psikologi sastra memfokuskan pada aspek-aspek kejiwaan. Artinya, dengan memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh penelitian dapat mengungkap gejala-gejala psikologis tokoh baik yang tersembunyi atau sengaja di sembunyikan pengarang. 1. Hubungan Psikologi adalah kajian mengurai kejiwaan dan meneliti alam bawah sadar pengarang. Sedangkan hubungan antara sastra dengan psikolog karena munculnya istilah psikolog sastra yang membahas tentang hokum-hukum psikologyang diterapkan pada karya sastra, misalnya karakter tokoh-tokoh dalam suatu karya sastra diciptakan pengrang berdasarkan kondisi psikologis yang dibangun oleh Konsep Psikologi adalah suatu seni yang biasanya menyajikan situasi yang terkadang tidak masuk akal dan suatu kejadian yang fantasktik. Psikologi dapat mengklasifikasikan pengarang berdasarkan tipe psikologi dan fisiologinya. Mereka bisa menguraikan kelainan jiwa, bahkan meneliti alam bawah sadarnya. Bukti-bukti itu diambil dari dokumen diluar sastra atau dari karya sastra itu Ciri-ciria pengarang menghindari penyesuaian diri dengan norma masyarakat, karena hal itu berarti mematikan arus adanya kemampuan membayangkan suatu bayangan yang bersifat susunan mental seorang penyair berbeda dengan susunan sebuah sebagai gejolak emosi, suatu karya dapat menampilkan hubungan imajinasi dengan psikologi merupakan suatu p[ersiapan bersumber dari kebiasaan untuk tidak berbeda-bedakan macam-macam Manfaata mempertajam kemampuanb membantu mengentalkan kepekaan pada kenyataanc member kesempatan untuk memjajaki pola-pola yang belum terjamah sebelumnyad studi tentang perbaikan naskah, koreksi, dan seterusnya karena jika dipakai dengan tepat, dapat membantu kita dapat melihat mana keretakan, ketidak teraturan, perubahan, dan distorsi yang penting dalam suatu karya sastrae menjelaskan tokoh dalam situasi cerita5. Tokoha. Carl Jungmengungkapkan bahwa dalam bawah sadar manusia ada kesadaran kolektif yakni daerah masa lalu umat manusia di masa sebelum manusia ada dan menciptakan tipologi dan psikologi yang rumit,b. Freudpengungkap konsepsi tentang seniman yang merupakan seseorang yang lari dari kenyataan dan hidup dalam Erichpengungkap kemampuan membayangkan hal-hal yang bersifat indrawi merupakan gejala menyatunya kemampuan berfikir dan W. H. Audenmenekankan bahwa seniman boleh tetap menjadi orang neurotic kalau ia Pada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck menceritakan suatu kisah cinta murni diantara sepasang remaja, yang dilandasi keikhlasan dan kesucian jiwa, yang dimana tokoh utamanya itu mengalami frustasi, kekecewaan dan kecintaannya yang sangat berlebihan kepada perempuan yang di sukainya makanya saya lebih menitik beratkan melalui pendekatan psikologis. Bahwa pendekatan psikologis menekankan analisis terhadap karya sastra dari segi intrinsik, khususnya pada penokohan atau perwatakannya. Penekanan ini dipentingkan, sebab tokoh ceritalah yang banyak mengalami gejala kejiwaan. Dan yang jadi pertanyaan, kenapa Zainuddin fustasi dan kecewa? Jawabanya karena dia kecewa lamarannya telah di tolak oleh keluarga Hayati dengan alasan Zainuddin tidak mempunyai suku dan Zainuddin frustrasi bahkan hampir gila karena Hayati menikah dengan sepupunya Khadijah yang bernama Aziz. Ketimpangan Percintaan dalam Kehidupan Pada dasarnya pendekatan sosiologis sebagai alat Bantu untuk memahami keadaan di sekitar kita atau kehidupan baik dunia persahabatan, percintaan dan masih banyak lagi. Dalam novel “Teggelamnya Kapal Vander Wijck” pada dasarnya menceritakan kisah seorang Zamudin yang melakukan perjalanan ke kampung halamannya Minang Kabau dan sempat mengadu hasih dengan seseorang pujaan hatinya yaitu Hayati, namun dibalik itu kehidupan Zainuddin tidak mendapat respon sangat keluarganya, karena dia orang yang tidak mempunyai suku. Ketipangan yang terjadi dalam novel ini adalah tidak adanya dukungan dari keluarga dalam hubungan percintaan, karena hanya disebabkan salah satu pihak tidak diakui keaslian kesukuan seseorang yakni Zainuddin, karena adat Meningkabau harus suku asli di situ bukan sistem peranakan, ketika kita melihat kebelakang Zainuddin seorang keturunan Bangsawan akan tetapi ayahnya kawin dengan suku Mekasar Makassar sehingga Zainudin tidak diakui lagi sebagai orang suku Minangkabau. Ketimpangan didunia percitaan yang dialami Zainuddin adalah melanggarnya komitmen Hayati untuk menjalin kasih sayag walaupun tidak ada restu dari keluarga, sehingga memunculkan kekecewaan dari salah satu pihak dan hubungan sosial kedua bela pihak menjadi tidak baik dalam hubungan percintaan jauh lebih baik dari pada sebelumnya. Ketika kita melihat realita yang terjadi sekarang itu jauh lebih baik ketimbang dunia percintaan yang ada dalam novel “Tenggelamnya Kapal Vander Wijck” karena pada dasarnya hubungan percintaan saat ini tidak menekankan kepada etnis akan tetapi lebih mengedepankan kasih sayang dan perasaan karena yang sifatnya demokrasi dalam bingkai kebersamaan sosial Aspek keislaman dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der WjickApabila membaca karya-karya Hamka, termasuk dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick, aspek-aspek keislaman dan dakwah keislaman dapat kita rasakan. Dalam novel tersebut, dakwah keislaman itu terasa dari penokohan yang dilakukan pengarang. Sebagai contoh, ada pernyataan dalam novel bahwa tokoh Zainuddin, setelah berpisah dengan Hayati, berniat dan bercita-cita untuk memper dalam ilmu dunia dan akhirat supaya kelak menjadi seorang yang berguna. Angan-angan Zainuddin adalah menjadi orang alim, sehingga apabila kembali kekampungnya dapat membawa ilmu. Zainuddin sendiri adalah turunan dari ayah dan ibu ahli yang dilakukan Hamka dalam penokohan diatas, menurut saya adalah salah satu cara dakwah yang dilakukanya, suatu upaya untuk menumbuhkan kepada pembaca bahwa betapa mulia orang yang berilmu dan ahli ibadah. Dakwah yang dilakukan itu sangat halus. Adapun aspek-aspek religius itu yakni, Aqidah, Syari’ah, dan akhlak. Adapun yang penjelasan mengenai aspek-aspek tersebut sebagai berikut1. Aqidah Dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick karya Hamka aqidah atau kepercayaannya sangat kental dengan budaya islami untuk lebih jelasnya penulis memaparkan penggalan ceritanya sebagai berikut “………….lepaskan saya berangakat kepadang. Kabarnya konon, disana hari ini telah ada sekolah agama. Pelajaran akhirat telah diatur dengan sebagus-bagusnya apalagi, puncak singgalang dan merapi sangat keras seruannya kepada ku rasanya. Saya hendak melihat tanah asalku, tanah tempat ayahku dilahirkan hadulunya. Mak Base banyak orang memuji daerah Padang, banyak orang yang bilang agama islam masuk kemaripun dari sanah. Lepaskan saya berangkat kesana”.1986222. Syari’ahKata syari’ah adalah bahasa Arab yang diambil dari rumpum kata syari’ah. Dalam bahasa Indonesia artinya jalan raya. Kemudian bermakna jalannya hokum, dengan kata lain perundang-undangan. Karena itu pula dengan perkataan atau istilah “Syari’ah Islam” memberi arti hidup yang harus dilalui atau perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh seorang yang beragama islam. Hokum Tuhan itu adalah Syari’ah itu mengandung kebenaran mutlak, artinya tidak ada kelemahan dan pertentanagan dalam dirinya AkhlakAkhlak islam adalah suatu sikap mental dan perbuatan yang luhur. Dan novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wjickkarya Hamka, penulis menemukan berbagai akhlak yang sangat mulia terutama dari pemeran utama yakni tokoh Zainuddin. Kebaikan moral Zainuddin bias kita lihat pada penggalan cerita berikut ini“Zainuddin seorang yang terdidik lemah lembut, didik ahli seni, ahli syair, yang lebih suka mengalah untuk kepentingan orang lain”.198627C. Analisis Struktur Roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya HamkaAnalisis karya sastra, yang dalam hal ini fiksi, dapat dilakukan dengan mengakji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik fiksi yang bersangkutan. Analisis strukturalnya sebagai berikut1. Tema Dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Hamka ini tanyang kisah cinta yang taksampai antara Zainuddin dengan Hayati karena dihalangi oleh tembok besar yang disebut adat. Tema cinta tak sampai adalah tema pokok dari Roman Tenggelamnya Kapal Van der wijck. Karena masalah yang menyaran pada tidak sampainya cinta Zainuddin kepada Hayati. Selain ada tema utama dalam roman Tenggelamnya Kapal Vander Wijch juga ada tema bawahan atau tema minor yakni kawin paksa antara tokoh Hayati dengan tokoh Aziz, masalah adat dan lain sebagainya. Sangat kental dengan budaya Minang yang sangat patuh akan peraturan penggalan ceritanya“…….apa yang dikerjakannya, padahal cinta adalah sebagai kemudi dari bahtera kehidupan. Sekarang kemudi itu dicabut, kemana dia hendak berlabuh, teroleng terhempas kian kemari, daratan tak nampak, pulau kelihatan. Demikianlah nasib anak muda yang maksudnya tiada sampai”.19861232. Tokoh Dalam roman Tenggelamnya Kapal Vander Wijch ditampilkan tokoh utama yakni Zainuddin, Hayati, Aziz, dan Khadijah. Keempat tokoh ini ditampilkan secara langsung dan disajikan dengan cakapan/dialog, tingkah laku, tehnik arus kesadaran, tehnik reaksi tokoh, tehnik reaksi tokoh lain, tehnik penulisan fisik, dasn pikiran tokoh. Di pihak lain selain tokoh-tokoh utama ada juga tokoh tambahan yang menjadi penunjang hadirnya tokoh utama yakni Base orang tua angkat dari tokoh Zainuddin yang ditampilkan secara langsung dengan cakapan/dialog, tingkah laku, reaksi tokoh, lukisan fisik, dan pikiran tokoh. Tokoh Mande Jamilah bako tokoh Zainuddin yang ditampilkan langsung, keluarga Hayati yang ditampilkan dengan langsung, tokoh muluk dan orang tuanya yang ditampilkan secara langsung pula. Semua tokoh-tokoh diatas baik tokoh utama maupun tokoh tambahan kadangkala ditampilkan dengan penokohan campuran yaitu metode kombinasi dengan cara-cara yang ada agar lebih efektif dan Alur/Plato Dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka menggunakan alur maju mundur, karena menceritakan hal-hal yang sudah lampau atau masa lalu dan kembali lagi membahas hal yang nyata atau kembali ke cerita baru dan berlanjut. Ada lima tingkatan alur yakni• PenyituasianTahap penyituasian, tahap yang terutama berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, memberikan informasi awal dan ini merupakan tahap awal dari roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka yang berkaitan dengan tahap penyituasian.“Di tepi pantai, di antara kampong Bara dan kampung Mariso berdiri sebuah rumah bentuk Makasar, yang salah satu jendelanya menghadap ke laut. Di sanalah seorang anak muda yang berusia kira-kira 19 tahun duduk termenung seorang diri menghadapkan mukanya ke laut. Meskipun matanya terpentang lebar, meskipun begitu asyik dia memperhatikan keindahan alam di lautan Makasar, rupanya pikiranya telah melayang jauh sekali, ke balik yang tak tampak di mata, dari lautan dunia pindah ke lautan khaya”.1986 10• Konflik Tahap pemunculan konflik, masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan. Jadi tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik, dan konflik itu sendiri akan berkembang dan atau dikembangkan menjadi konflik, dan konflik itu sendiri akan berkembang dan atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. Kejadian dan konflik yang dialami tokoh Hayati dan Zainuddin dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka bisa dilihat dari penggalan cerita berikut ini“Sesungguhnya persahabatan yang rapat dan jujur diantara kedua orang muda itu, kian lama kian tersiarkan dalam dudun kecil itu. Di dusun belumlah orang dapat memendang kejadian ini dengan penyelidikan yang seksama dan adil. Orang belum kenal percintaan suci yang terdengar sekarang, yang pindah dari mulut ke mulut, ialah bahwa Hayati, kemenakan Dt……..telah ber “intaian” bermain mata, berkirim-kirim surat dengan anak orang Makasar itu. Gunjing, bisik dan desus perkataan yang tak berujung pangkal, pun ratalah dan pindah dari satu mulut ke mulut yang lain, jadi pembicaran dalam kalangan anak muda-muda yang duduk di pelatar lepau petang akhirnya telah menjadi rahasia umum. Orang-orang perempuan berbisik-bisik di pancuran tempat mandi, kelak bila kelihatan Hayati mandi di sana, mereka pun berbisik dan mendaham, sambil melihat kepadanya dengan sudut muda yang masih belum kawin dalam kampung sangat naik mereka adalah perbuatan demikian merendahkan derajat mereka seakan -akan kampung tak terutama sekali yang dihinakan orang adalah persukuan Hayati, terutama mamaknya sendiri Dt…yang dikatakan buta saja matanya melihat kemenakannya membuat malu, melangkahi kepala ninik –mamak”.198657• Tahap Peningkatan KonflikKonflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Tahap peningkatan konflik dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka terjadi ketika Zainuddin dan Aziz sama-sama mengirimkan surat kepada orang tua Hayati, dari lamaran kedua pemuda itu, ternyata lamaran Aziz yang diterima karena orang tua Hayati mengetahui latar belakang pemuda yang kaya raya itu, sedangkan lamaran Zainuddin ditolak karena orang tua Hayati tidak ingin anaknya bersuamikan orang miskin. Hal ini bisa terlihat dari penggalan cerita berikut ini”Kalam dia tertolak lantaran dia tidak ber-uang maka ada tersedia uang yang dapat dipergunakan untuk menghadapi gelombang kehidupan sebagai seorang makhluk yang tawakkal”.1986118• KlimaksKlimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh tokoh utama yang berperan sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik utama. Dalam Roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, tahap klimaks terjadi ketika Aziz meminta supaya Zainuddin menikahi Hayati. Sekalipun dalam hati Zainuddin masih mencintai Hayati, Zainuddin menolak permintaan Aziz. Bahkan Zainuddin memulamgkan Hayati ke kampung halamannya dengan menggunakan Kapal Van Der Wijck. Hal ini bisa dilihat pada pernyataan berikut“Bila terjadi akan itu, terus dia berkata “Tidak Hayati ! kau mesti pulang kembali ke Padang! Biarkan saya dalam keadaan begini. Pulanglah ke Minangkabau! Janganlah hendak ditumpang hidup saya , orang tak tentu asal ….Negeri Minangkabau beradat !.....Besok hari senin, ada Kapal berangkat dari Surabaya ke Tanjung Periuk, akan terus ke Padang! Kau boleh menumpang dengan kapal itu, ke kampungmu”.1986198• PenyelesaianTahap penyelasaian dalam novel Tenggelamya Kapal Van Der Wijck karya Hamka ketika Zainuddin mendapat kabar bahwa Kapal yang ditumpangi Hayati tenggelam, sedangkan Hayati dirawat di Rumah Sakit Tuban. Dengan diterima Muluk sahabatnya Zainuddin menengok wanita yang sangat dicintainya itu. Rupanya pertemuan mereka itu adalah pertemuan yang terakhir karena Hayati menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam pelukan Zainuddin. Kejadian itu membuat Zainuddin merasakan penyesalan yang berkepanjangan hingga Zainuddin jatuh sakit dan meninggal dunia. Zainuddin dimakamkan di sebelah makam Setting/latarLatar dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka berlatar di daerah Minangkabau dan Makasar. 5. Sudut PandangPada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka menggunakan sudut pandang orang ketiga tunggal karena menyebutkan dan menceritakan secara langsung karakter pelakunya secara gamblang. Penggalan cerita pada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka sebagai berikut“Mula-mula datang, sangatlah gembira hati Zainuddin telah sampai ke negeri yang selama ini jadi kenang-kenagannya”.1986266. KarakterPada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka terdapat beberapa karakter diantaranyaKarakter utama mayor karakter, protagonis adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh karakter utama yang ada dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka adalah tokoh Zainuddin, yang memiliki sopan santun dan kebaikan pada semua orang. Sedangkan yang lainnya yang menjadi tokoh protagonisnya adalah tokoh Hayati yang menjadi kekasih Zainuddin. Penggalan cerita yang menunjukkan Zainuddin adalah karakter yang baik adalah“Zainuddin seorang yang terdidik lemah lembut, didikan ahli seni, ahli sya’ir, yang lebih suka mengalah untuk kepentingan orang lain”.198627Karakter pendukung minor karakter, antagonis sosok tokoh antagonis dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka adalah tokoh Aziz, karena tokoh Aziz di sini mempunyai sikap yang kasar dan sering menyakiti istrinya, dan tidak mempunyai tanggung jawab dalam keluarga dan selalu berbuat kejahatan karena sering main judi dan main perempuan.“…..ketika akan meninggalakan rumah itu masih sempat juga Aziz menikamkan kata-kata yang tajam kesudut hati Hayati…..sial”. 1986180 Sedangkan yang menjadi karakter pelengkap adalah Muluk dan Mak Base karena keduanya adalah sosok yang bijak dan selalu berada di samping tokoh utama untuk memberi nasehat dan sangat setia menemani tokoh utama sampai akhir Gaya Bahasa Dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka menggunakan kalimat yang sangat kompleks karena menggunakan bahasa melayu yang baku. Seperti dalam penggalan cerita berikut ini“Lepaskan Mak, jangan bermenung juga,” bagaimana Mamak tidak akan bermenung, bagaimana hati mamak tidak akan berat………..”. 1986228. AmanatDalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka mengandung nilai moral yang tinggi ini terlihat dari para tokoh yang ada seperti Zainuddin. Hal tersebut bisa kita lihat dari panggilan cerita berikut ini“Demikian penghabisan kehidupan orang besar itu. Seorang di antara Pembina yang menegakkan batu pertama dari kemuliaan bangsanya; yang hidup didesak dan dilamun oleh cinta. Dan sampai matipun dalam penuh cinta. Tetapi sungguhpun dia meninggal namun riwayat tanah air tidaklah akan dapat melupakan namanya dan tidaklah akan sanggup menghilangkan jasanya. Karena demikian nasib tiap-tiap orang yang bercita-cita tinggi kesenangannya buat orang lain. Buat dirinya sendiri tidak”. 1986223D. KesimpulanBerdasarkan hasil analisis data tentang novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka dapat disimpulkan sebagai berikut1. Struktur novel terdiri dari tema, alur/plot, setting/latar, sudut pandang, karakter, gaya bahasa, dan amanat, di mana hubungan antar unsur dalam novel ini menunjukkan hubungan yang begitu padu sehinggga menghasilkan jalinan cerita yang sangat Unsur religiusitas novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka mengandung aspek aqidah, syari’ah, dan akhlak yang tergambar dalam setiap perilaku tokoh yang dimainkan, di samping itu pengarang sendiri sebagai seorang agamawan yang begitu kental memasukkan unsur–unsur agama ke Abrams, Mirror and The LampRomantic Theory and The Critical Sosial Kritis, Kritik, Penerapan dan dan interfretasi sastra. Intermassa Jakarta DownloadNovel Tenggelamnya Kapal van der Wijck – Berkisah tentang seorang lelaki yang miskin yang bernama Zainuddin.Zainudin merupakan seorang pemuda yang sedang belajar agama di Sumatera. Ketika belajar inilah seorang Zainuddin jatuh cinta pada seorang wanita yang membuatnya lebih bersemangat menjalani hidup. Download Ebook Novel 100% found this document useful 1 vote6K views8 pagesDescriptionANALISIS Novel Tenggelamnya Kapal Van Der WijckCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote6K views8 pagesANALISIS Novel Tenggelamnya Kapal Van Der WijckJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

AnalisisNovel “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” karya Hamka dengan Pendekatan Histori dan Pendekatan Emotif. Oleh. Diantara cerita-cerita dalam novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck ini, salah satu cerita ini yang membuat saya sebagai pembaca merasa sedih, kecewa bahkan emosi ketika Zainuddin yang berniat akan melamar

Judul: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Pengarang : Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) Penerbit : Bulan Bintang Genre : Novel Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2009 Cetakan : ke-32, Mei 2009 Novel ini sangat kental sekali dengan latar belakang sejarah pengarang sendiri. Dalam penjelasan Kuntowijoyo mengenai novel sejarah, Hamka Ilike the topics mentioned in this story - religion, culture, the difference in social status. Made me wonder the whole time I was reading this, what does the author means by Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and I didn't know it was literally talking about a sinking ship. A great title but the thing only happened at the end. E6kt8.
  • 6sr63aggfq.pages.dev/432
  • 6sr63aggfq.pages.dev/301
  • 6sr63aggfq.pages.dev/248
  • 6sr63aggfq.pages.dev/109
  • 6sr63aggfq.pages.dev/817
  • 6sr63aggfq.pages.dev/832
  • 6sr63aggfq.pages.dev/183
  • 6sr63aggfq.pages.dev/983
  • 6sr63aggfq.pages.dev/144
  • analisis novel tenggelamnya kapal van der wijck